Diindonesia jalan sehat erat kaitannya dengan loba. Cerpen Jalan Jalan Ke Jogja. Oleh Ahmad Diposting pada 06/04/2021. Sebaiknya kita ke Malioboro lagi saja ucap Senna. Jam 2330 Baca Selengkapnya. Soal Keselamatan Di Jalan Raya Kelas 8. Oleh Diposting pada 02/04/2021.
Pengalaman Liburan ke Jogja – Berawal dari pengumuman yang menyatakan bahwa berkas lamaran kerja yang saya ejekan ke PT PLN Persero telah menunaikan janji syarat dan lolos ke tahap lebih jauh, nan diadakan pada tanggal 05 September 2022 di kota Yogyakarta. Dan ternyata banyak rival-padanan kuliah saya yang pun lolos seleksi administrasi PT PLN. Akhirnya, saya pun mengakhirkan untuk mencari antiwirawan barengan moga boleh berangkat bersama-selaras ke Jogja. Berkumpullah 4 basyar termasuk saya yang mempunyai rancangan berangkat ke Jogja secara bersama-sama. Sebenarnya ada sekitar 20-an orang bandingan saya yang lolos rekruitmen PT PLN pada tahap ini, saja masing-masing sudah mempunyai rencana sendiri-sendiri. Saya sendiri mulai bersama 3 orang teman saya yaitu Panji, Dionisius, dan Kukuh. Berangkat ke Yogyakarta Menunggangi Kereta Api Stasiun Gubeng Surabaya Kami berempat membelakangkan lakukan menginjak ke Yogyakarta memperalat transportasi kereta api. Karena perian pampasan kereta api yang lebih cepat dan makin terasa nyaman daripada memperalat bus, kendatipun agak lebih mahal sedikit daripada bus ekonomi. Mulailah kami mencari kereta api ekonomi dengan harga nan paling kecil murah. Maklum,e anak asuh mahasiswa doyan nyari nan murah, menguning mau nyari kerja biar dapat uang jasa malah ngehabisin persen. Kereta jago merah paling kecil murah ialah Logawa yang start pukul dari Surabaya, namun sayang tiketnya sudah habis terjual. Akhirnya kami memilih menggunakan sepur ekonomi Pasundan, meskipun harganya lebih mahal dari harga karcis kereta api ekonomi Logawa. Lain apalah, hitung-hitung pengorbanan cak bagi nyari kerja. Berangkatlah kami menggunakan kereta api ekonomi Pasundan, pada musim minggu terlepas 04 September 2022 jam WIB dari stasiun Gubeng Surabaya. Sampai di Yogyakarta Tugu Yogyakarta Perjalanan Surabaya-Yogyakarta, kami tempuh menggunakan sepur ekonomi Pasundan selama 5 jam. Sekitar jam WIB kami tiba di stasiun Lempuyangan, Yogyakarta. Sesudah sampai di stasiun, saya dan Tunak serta merta turun dari kereta dan mengejar musholla buat menunaikan sholat dhuhur. Di musholla kami bertemu dengan para senior barisan 2022 yang ternyata tadi pula berangkat menggunakan sepur bersama dengan kereta yang kami naiki. Ada juga beberapa orang imbangan kami satu pasukan serta mahasiswa dari jurusan tak yang peluang punya tujuan nan begitu juga kami. Panji dan Dion dengan sabar menunggu saya dan Kukuh melaksanakan sholat dhuhur di luar stasiun, inilah indahnya ubah mengagungkan biarpun berbeda-beda kepercayaan. Mencari Penginapan di Dekat Malioboro Kampung Sosrokusuman Setelah sholat dhuhur kamipun berjalan menuju ke arah malioboro cak bagi mencari penginapan. Tibalah kami di Kampung Sosrokusuman yang berpunya tepat di sebelah paksina Mall Malioboro. Karena baru pertama boleh jadi mencari asrama di Jogja, kami merasa kecemasan memilih tempat, pokoknya kami cari yang minimal murah. Eh, tiba-tiba ada bapak yang menanya “Mau cari penginapan, mas?”, kamipun mengiyakan. “Ingin cari yang gimana, sekiranya cak hendak minimum murah itu ada di rumah bu Fatimah, timbrung aja ke gang itu, nanti ketemu apartemen corak hijau”, setelah berpikir sejenak akhirnya kamipun mengiyakan. Akhirnya bapak itu mengantar kami menuju rumah ibu Fatimah. Penginapan primitif yang terdiri mulai sejak 5 kamar tidur di bagian radiks dan 1 kamar di tegel atas serta dua buah kamar mandi di lantai sumber akar. Kamarnya juga lewat tertinggal, dibuat mulai sejak sebuah ruangan yang disekat-sekat dengan kayu kayu menjadi beberapa tepas kamar. Di dalam kamar terdapat sebuah kasur besar, bantal, rak, dan sebuah kipas angin. Harga yang ditawarkan kembali sangat murah adalah per orang. Kami tahu berunding sejenak, namun pada akhirnya lagi mengakhirkan bakal menginap di tempat itu. Jalan-urut-urutan Senja di Malioboro Jalan Malioboro Sesudah sekitar 30 menit kami beristirahat di internat, kami pun memutuskan bikin keluar mencari bersantap, mengingat setibanya di Jogja kami belum makan apapun. Makanlah kami di warung kaki lima di samping mall malioboro, rasa makanan nya kacau balau, tapi lumayanlah bakal mengobati rasa lapar. Selesai bersantap, kami berempat kembali kembali ke tumpangan untuk juga berlabuh sejenak mengkhususkan rasa lejar sehabis menempuh pelawatan jauh. Sorenya sekitar jam WIB kami kembali memutuskan untuk kronologi-kronologi di kawasan Malioboro. Mulailah kami menyipi distrik bazar di pedestrian di bagian barat Malioboro, namun sekedar perkembangan leha-leha untuk menikmati suasana sore periode di Malioboro yang masih hening dengan wisatawan. Kami juga berburu toko untuk membeli air minum untuk pelepas di penginapan. Setelah mendapatkan air menenggak, kami sekali lagi mengemudiankan buat sekali lagi ke penginapan. Sebelum juga, kami adv pernah masuk ke dalam area Kantor Gubernur Kewedanan Spesial Yogyakarta. Sempat pula berfoto-foto di tugu yang suka-suka di kerumahtanggaan area tersebut, sambil sejenak melepas lelah pasca- kronologi-jalan sore memutari malioboro. Berangkat ke Medan Tes PLN PT PLN Kami berangkat ke gelanggang Validasi PLN menunggangi 2 biji kemaluan kereta angin biang kerok sewaan yang sudah lalu kami wanti-wanti sejak semalam burit sebelum sampai di pondokan. 1 pit motor kami sewa dengan harga selama 12 jam. Sebab agak kelam primitif karena lokasinya nan layak jauh dan kami belum senggang jalan, berangkatlah kami jam WIB, sedangkan pelawaan tesnya yakni jam WIB. Di tengah pengembaraan kami sempatkan juga buat sarapan pagi di sebuah angkringan di pinggir jalan. Disitu kami gado nasi meong karena porsinya terbatas seperti makanan meong ditemani beberapa gorengan. Tak lalai kami pula juga membeli nasi meong dan gorengan pula umpama bekal untuk makan siang nanti. Tibalah kami di gelanggang tes. Panggung diadakannya Pembenaran Akding Akademik dan B. Inggris di Merapi Grand Ballroom Hotel Prima. Suasana nya masih senyap karena plonco jam tapi enggak berselang lama mulailah banyak berdatangan para petatar konfirmasi, terjadwal pun teman-lawan kami yang bersal dari satu jurusan. Tes berakhir seputar jam WIB dan kami pun langsung cabut pulang menentang penginapan. Menikmati Siang dengan Segelas Es Cendol di Alun-alun Utara Yogyakarta Alun-alun Utara Jogja Berhubung masih siang dan masih terserah hari, sebelum pulang kami berencana jalan-perkembangan keliling kota Yogyakarta. Kami berempat pula akhirnya memutuskan mendekati ke alun-alun lor kota Yogyakarta. Setibanya di alun-alun, kami memarkirkan sarana kami di sebelah selatan alun-alun, yang berada tepat di sebelah timur kraton Yogyakarta. Terdapat sekali lagi beberapa warung bersantap dan petualang es cendol di tempat itu. Kesudahannya, kami membeli 4 gelas es cendol segar, yang akan dinikmati bersama nasi kucing dan bilang gorengan nan sudah kami beli tadi pagi. Dengan kilap yang sangka suram, sekali lalu ditemani nikmatnya semilir kilangangin kincir nan bertiup sepoi-sepoi mengapalkan terbang semua rasa letih sehabis berjuang mengerjakan cak bertanya tes akademik, kamipun makan di pinggir alun-alun, sambil menikmati suasana alun-alun yang plonco dan terhampar luas di depan mata kami. Setelah selesai bersantap kami lagi berencana mengunjungi Kraton Yogyakarta Hadiningrat, namun sering jam bentang kraton sudah terlampau. Kraton lazimnya dibuka bakal awam bermula pukul sampai WIB setiap harinya. Berhubung mutakadim ikut masa ashar, saya dan Tunak sekali lagi mengunjungi masjid Gedhe bakal menunaikan sholat ashar. Pula Panji dan Dion dulu meluhurkan kebutuhan kami dan dengan panjang hati menunggu di area gapura di pintu masuk paling asing dari masjid Gedhe. Peroleh kasih perkongsian. 🙂 Nikmatnya Aneka Sambal di Wisata Kuliner Unik Sambal Yogyakarta Sambal Bajak Senja harinya sekeliling jam WIB, saya mengajak teman-bandingan saya bikin mencicipi kuliner Khusus Sambal SS di Urut-urutan Majyen Sutoyo, sekitar 15 menit berpunca Malioboro. Akhirnya sekitar jam sore kami menginjak menuju warung SS. Saya dan rival-teman harus rela bersabar, karena ternyata warung SS sudah dipenuhi maka dari itu peziarah. Sekitar 5 menit kami menunggu kerjakan dapat memesan makanan. Selepas menulis menu kami kembali harus menunggu pula sekitar 45 menit lakukan dapat menikmati hidangan yang kami wanti-wanti. Masing-masing dari kami memesan makanan dengan menu nan berbeda-beda, agar boleh merasakan rasa aneka sambal yang ditawarkan oleh warung Distingtif Sambal. Macam rasa sambal ditambah nasi hangat serta gurihnya aneka lauk pauk membuat saji bersantap lilin lebah kami begitu nikmat. Belaka cerbak, kita sedang raba-rubu karena mengejar jadwal kereta menuju Surabaya. Kembali ke Ii kabupaten Pahlawan Stasiun Lempuyangan Setibanya di asrama, saya dan Tegar langsung bergegas mengembalikan roda motor ke tempat penyewaan. Sedangkan Panji dan Dion kembali ke penginapan untuk lekas merapikan barang-produk kami yang masih ada di kamar. Dari penginapan kami berjalan tungkai berorientasi stasiun Lempuyangan yang berjarak sekitar 20 menit dari tempat kami menginap. Syukurlah bisa tiba tepat waktu. Kami kembali taajul menanjak ke kereta ekonomi Tren Baru Malam nan akan segera berangkat cenderung stasiun Gubeng Surabaya. Tibalah kami sekeliling jam pagi di Surabaya. Sungguh pengalaman nan menyenangkan bisa liburan sambil berburu kerja. Bagai pepatah “Serentak menyelam minum air”. 🙂
Petunjukke Toko Roti Dan Kue Djoen Muda (Kota Yogyakarta) dengan transportasi umum Jalur transit berikut memiliki rute yang melewati dekat Toko Roti Dan Kue Djoen Muda Bis: 11 , 8 , JOGJA -TEMPEL.
Cerpen Karangan Putri Koes HerawatiKategori Cerpen Liburan Lolos moderasi pada 26 February 2023 Pada tanggal 14-15 Putri dan teman-temannya ke Jogja, Putri berangkat pukul WIB. Sepanjang perjalanan putri dan teman-temannya melihat pemandangan yang indah. Waktu azan duhur pun tiba kita mampir ke masjid untuk sholat dan makan siang bersama. Setelah sholat dan makan siang kita lanjut perjalanan lagi untuk menuju ke candi Prambanan. sesampai di candi Prambanan kita foto bersama, setelah foto kita lanjut untuk masuk ke candi Prambanan. Putri dan teman-temannya bertemu artis Anang Hermansyah sama keluarganya. semua teman-teman sangat senang kita bisa bertemu dengan Anang Hermansyah. Semua ibu guru ikut foto sama keluarganya Anang Hermansya. Setelah selesai foto semua lanjut meneruskan perjalanannya. Setelah itu Putri dan teman-temannya menuju ke pasar untuk membeli oleh-oleh atau makanan, selesai membeli makanan kita semua menuju ke bus untuk lanjut ke Malioboro setelah ke Malioboro kita ke hotel untuk istirahat dan lanjut untuk besok. Kita semua sesampai di Malioboro pukul WIB, setelah itu semua teman-teman putri turun dari bus lalu semua naik ke becak untuk ke titik nol Malioboro, sesampai di titik nol Malioboro semua teman-temannya Putri tidak ada dan semua guru pun panik kemana anak-anak tadi. Akhirnya ibu guru kita bantu teman-teman yang tidak ada di titik nol Malioboro. Ternyata ada 6 anak yang dibohongi sama bapak becaknya. dia tidak diturunkan di titik nol Malioboro ternyata diturunkan di toko bakpia. mereka kasian Karna disuruh jalan dan juga bayarnya sesampai di titik nol dia ditanya sama teman-teman dan ibu guru. Kamu kok bisa hilang semua ibu guru panik, dan cuacanya juga hujan Putri dan teman-temannya membeli jas hujan untuk balik ke bus. Setelah itu kita semua tidak jadi jalan-jalan ke Malioboro karena banyak kejadian, semua balik ke bus untuk menuju ke hotel untuk istirahat dan membersihkan badan. Setelah itu kita sholat Maghrib dan isya di kamar masing-masing sudah disediakan satu kamar buat orang 8 anak. Kiya sholat Bu pun secara bergantian selesai sholat Putri merapikan pakaiannya Putri pun makan malam bersama teman-temannya. Selesai makan malam Putri dan teman-temannya tidur sambil lihat tv dan mendengarkan lagu. Waktu pun sudah malam Putri dan teman-temannya tidur sedangkan Putri tidur duluan dia pun dikerjain teman-temannya. Putri dan teman-temannya mendengar azan subuh mereka segera untuk mengambil air wudhu untuk sholat. Sesudah sholat Putri dan teman-temannya turun ke bawah melihat pemandangan yang indah, cahaya matahari begitu bersinar pagi semua teman-teman yang ada di kamar tidak mau renang karena malas. Teman-teman lebih memilih nonton tv, Putri Mandi dan beganti Baju setelah itu. Kita sarapan untuk menjaga kesehatan Putri dan teman-temannya pergi untuk foto bersama dan ada satu anak yang sakit. Karna kemarin malam dia habis kehujanan setelah itu paginya dia pingsan setelah itu diperiksa dan dikasih obat sama minyak kayu putih. Dia langsung sadar, dia sudah sadar kita lanjut ke pantai setelah ke pantai kita ke candi Borobududa terakhir di tempat oleh-oleh. Sesampai di parkiran bus kita turun dan kita jalan bersama untuk menuju ke pantai. Sudah sampai di lokasi Putri dan teman-temannya bermain air dan bermain pasir. Lalu Putri foto bareng bersama ibu guru dan teman-temannya. Selesai bermain pasir dan foto-foto, setelah itu Putri dan teman-temannya pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih. Selesai bersih-bersih Putri dan teman-temannya sholat duhur. Setelah sholat Putri dan teman-teman masuk ke bus untuk melanjutkan perjalanan ke candi Borobudur. Sepanjang perjalanan Putri dan teman-teman melihat pemandangan indah semua senang. Sesampai di candi Borobudur Putri bersama teman-temannya masuk dan sebelum masuk ibu guru membeli tiket masuk, setelah itu kita masuk dan berjalan bersama-sama. Kita keliling ke candi Borobudur setah itu kita naik tangga sampai ujung candi diatas. Putri foto bersama temannya dan ibu guru selesai foto kita mengelilingi candi setelah itu kita turun ke bawah. Untuk melanjutkan perjalanan Putri dan teman-temannya menikmati suasana yang segar dan indah. Putri lanjut ke pasar untuk membeli oleh-oleh baju buat saudaranya dan adiknya. Putri pun tidak bisa menawar harga bajunya ke betulan itu ada ibu guru setelah itu ibu guru pun menawarkan harga yang cukup murah sedikit penjualnya mau. Habis itu Putri beli selesai baju dibeli sama Putri. “Putri bilang ke ibu guru makasih” “Iya sama-sama cantik” Selesai beli baju Putri, ibu guru dan teman-teman pergi ke parkiran bus untuk lanjut ke tempat oleh-oleh setelah itu kita pulang. Putri dan teman-temannya naik ke dalam bus untuk melanjutkan perjalanan ke tempat oleh-oleh. Putri sesampai di tempat oleh-oleh pukul WIB setelah itu kita masuk ke toko untuk membeli oleh-oleh Putri memilih makanan yang mau dibeli. Putri pun tidak banyak yang dibelinya selesai di kasihkan ke kasir. Selesai membeli oleh-oleh Putri masuk ke dalam bus untuk melanjutkan perjalanan pulang. Sebelum pulang Putri dan teman-temannya berhenti untuk makan malam. Ditempat rumah makan selesai makan malam Putri bersama teman-temannya lanjut naik ke bus lagi untuk melanjutkan perjalanan pulang. Sepanjang perjalanan Putri bersama teman-temannya bercanda di bus sambil memutar musik. Putri sambil nyemil makanan bersama teman-teman. perjalanan pulang banyak teman-teman yang ke tiduran karna kecapekan, Putri bergurau bersama temannya yang tidak tidur. Putri bersama teman-temannya kalok temannya Putri ketumpahan nasi gudek yang ada diatas setelah itu dibershkan bersama sampai selesai. Setelah dibersihkan Putri dan teman-temannya tertawa karna lucu. Putri sesampai di depan sekolah jam WIB setelah turun dari bus teman-teman Putri di jemput oleh orangtuanya Ibunya Sinta bertanya? “Lohh katanya pulang jam WIB” kok pulang jam WIB “Iya tadi kameranya ketinggalan di tempat makan pas iya mau pulang” Cerpen Karangan Putri Koes Herawati Cerpen Jogja merupakan cerita pendek karangan Putri Koes Herawati, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Menari di Langit Senja Oleh Tifa Raisandra Enam anak itu sudah terduduk di sebuah batu yang amat besar. Senyum cerahnya mengembang ketika melihat langit yang berwarna biru indah. Yusi, Tipa, Uti, Sipa, Inge dan Fira. Mereka Only You Oleh Naisha Putriyana Liburan kali ini aku kebali, dan tentunya ke pantai, begitu senang hati ku!, apa lagi bersama dia, namanya alfaridzi aftar, faridz biasa aku memanggil. Dia yang sudah membuat semangatku Liburan Bersama Keluarga Oleh Sony Prakasa Halo namaku sony prakasa. Pada hari sabtu waktu liburan sekolah aku dan keluargaku jalan-jalan ke kebun binatang, di jalannya macet, dan aku sampai di kebun binatang aku beli 3 Cintaku Kepada Keluargaku Oleh Adsha Nandayi Tak terasa liburan sudah tiba. Aku menanti saat-saat ini. Perkenalkan namaku Kitriana, biasa dipanggil Ana. Aku mempunyai 2 saudara laki-laki yang bernama Dino, dan Raja. Umurku masih 12 tahun, Trafalgar London Oleh Putri Asyifa “hoam, morning London” ucap Mia Mia, melihat keluar jendela rumah pamannya. Ia melihat pemandangan Kota London yang sangat indah. Pagi ini ia berencana mengunjungi Alun-Alun Trafalgar yaitu sebuah “alun-alun” “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
Selainruas jalan yang tidak begitu lebar, dapat pula membahayakan pengguna jalan. Untuk itu, Forpi Kota Yogyakarta berharap kepada pedagang musiman ini agar menata dagangannya dengan rapi dan tidak mengganggu pejalan kaki. Apalagi, dilakukan dengan menumpuk bambu-bambu di trotoar maupun di bahu jalan tersebut.
Jalan-Jalan ke Jogja Enaknya ke Mana? Ini Rekomendasi Tempat Wisata Seru yang Bisa Jadi Pilihan – Menyambut musim liburan, banyak orang sudah mulai merencanakan tujuan wisata atau jalan-jalan mereka. Salah satu tujuan wisata yang wajib dikunjungi para wisatawan adalah Yogyakarta. Yogyakarta atau Jogja memang telah lama menjadi tujuan wisata favorit. Selain karena Jalan Malioboro yang terkenal, banyak tempat jalan-jalan lain yang tidak kalah seru. Jalan-Jalan ke Jogja Enaknya ke Mana?Daftar IsiJalan-Jalan ke Jogja Enaknya ke Mana?1. The World Landmarks Merapi Park2. Studio Alam Gamplong3. The Lost World Castle4. History of Java Museum5. Kebun Teh Nglinggo6. Tebing Breksi7. Bukit Panguk Kediwung8. Hutan Mangrove Kulon Progo9. Pantai Timang10. Kalibiru Kulon Progo11. Hutan Pinus Mangunan12. Kebun Buah Mangunan13. Jalan Malioboro dan Alun-Alun Kidul14. Romantic Garden Bantul15. Agrowisata Bhumi Merapi Daftar Isi Jalan-Jalan ke Jogja Enaknya ke Mana? 1. The World Landmarks Merapi Park 2. Studio Alam Gamplong 3. The Lost World Castle 4. History of Java Museum 5. Kebun Teh Nglinggo 6. Tebing Breksi 7. Bukit Panguk Kediwung 8. Hutan Mangrove Kulon Progo 9. Pantai Timang 10. Kalibiru Kulon Progo 11. Hutan Pinus Mangunan 12. Kebun Buah Mangunan 13. Jalan Malioboro dan Alun-Alun Kidul 14. Romantic Garden Bantul 15. Agrowisata Bhumi Merapi Menikmati liburan di Jogja, kamu akan menemukan banyak sekali rekomendasi tempat wisata. Mulai dari jalan-jalan di sekitar Malioboro, wisata hutan pinus, wisata pantai, hingga ke tempat-tempat yang instagramable untuk kamu yang suka berfoto. 1. The World Landmarks Merapi Park Tempat jalan-jalan di Jogja yang satu ini sudah terkenal sebagai tempat yang instagramable. Di World Landmarks Merapi Park, kamu bisa menyaksikan dan berfoto sepuasnya di depan replika bangunan-bangunan ciri khas negara-negara lain. Di antaranya, kamu bisa menemukan patung Liberty, kincir seperti di Belanda, Menara Pisa, Big Ben, dan Menara Eiffel. Lokasi World Landmarks ada di Jalan Kaliurang Km 25, Desa Pakembinangun, Sleman. Tarif masuk ke objek wisata ini cukup saja. 2. Studio Alam Gamplong Tidak berlebihan jika tempat ini disebut sebagai “Mini Hollywood”. Studio Alam Gamplong awalnya adalah tempat pengambilan gambar untuk beberapa film Indonesia yang mengambil latar Indonesia abad ke-16. Kamu bisa menghabiskan waktu seharian untuk jalan-jalan menikmati keunikan set film di sini dan berfoto sepuasnya di depan berbagai replika bangunan jaman dulu. Mulai dari replika Keraton Mataram hingga Benteng Batavia. Pasti seru banget! Untuk masuk ke sini, pengunjung dipersilakan memberikan tarif secara sukarela. Namun, jika membawa kamera akan dikenakan biaya Untuk mengunjungi set film “Bumi Manusia” juga dikenakan biaya 3. The Lost World Castle Jika sebelumnya kita melihat beberapa replika landmark negara barat dan replika bangunan Indonesia jaman dulu, maka di The Lost World Castle, kita disuguhi oleh kastil megah ala Eropa, tenda suku Indian, hingga pohon sakura. Beberapa atraksi di atas akan sangat memukau begitu kamu memasuki kawasan The Lost World Castle. Tidak sampai disitu saja, di tempat yang sangat instagramable ini, kamu juga bisa menemukan patung Dinosaurus, rumah hobbit, dan beberapa replika tempat-tempat unik lainnya. Harga tiket masuk untuk semua atraksi yang bisa kamu lihat dan bisa mendapatkan spot foto yang bagus di atas adalah 4. History of Java Museum Museum History of Java merupakan museum yang dilengkapi teknologi tinggi. Dengan aplikasi yang dapat diunduh oleh pengunjung dan teknologi AR atau Augmented Reality, gambar-gambar yang diam bisa seolah menjadi bergerak. Wah, seru banget ya! Agar wisata museum semakin seru, Museum History of Java juga menyuguhkan mini teater yang menceritakan sejarah Jawa, dari berbagai kerajaan hingga persebaran agama yang ada di Jawa. Di museum yang berjarak sekitar 30 menit dari Parangtritis ini, kamu juga bisa berfoto di spot-spot instagramable di replika kampung Mataram dan Malioboro. Untuk masuk ke sini, kamu cukup membayar 5. Kebun Teh Nglinggo Jika kamu ingin jalan-jalan ke tempat yang sejuk dengan hamparan kebun teh yang hijau, kamu bisa jalan-jalan ke Kebun Teh Nglinggo yang berlokasi di Desa Nglinggo, Kulon Progo. Tempat ini sebelumnya adalah salah satu markas Pangeran Diponegoro. Namun, telah beralih fungsinya menjadi kebun teh. Selain udara yang sejuk, kamu juga akan disuguhi pemandangan indah dengan delapan puncak gunung sekaligus. Jika ingin bermalam di sana, juga bisa kamu temukan homestay di sekitar Kebun Teh. Tarif masuk ke Kebun Teh Nglinggo cukup saja. 6. Tebing Breksi Tebing Breksi di Jogja menyuguhkan keindahan tebing batuan breksi dengan ukiran-ukiran gambar yang membuatnya indah, dan pastinya menjadi tempat yang pas untuk berfoto. Walaupun ukiran-ukiran tebing breksi termasuk baru, tetapi gunung batunya sendiri sudah berdiri sejak jutaan tahun lalu, lho. Kamu bisa menjelajahi ukiran-ukiran di sana dan naik ke puncak tebing breksi. Pasti seru kan? Selain itu, kamu tidak dikenakan tarif masuk alias gratis untuk mengunjungi tebing breksi ini. 7. Bukit Panguk Kediwung Jika kamu ingin berwisata dengan nuansa pagi dan dengan cara yang berbeda, kamu bisa datang pagi-pagi sekali ke Bukit Panguk Kediwung. Di sana, kamu bisa menunggu matahari terbit dan berfoto dengan cahaya matahari terbit. Tentunya, disediakan spot-spot foto yang seru untuk dicoba, mulai dari perahu, gardu pandang, hingga dibuat seolah-olah kamu mengendarai pegasus sambil diterangi sinar matahari terbit dan dikelilingi awan. Untuk setiap spot fotonya, kamu dikenakan biaya – serta tarif masuk 8. Hutan Mangrove Kulon Progo Hutan Mangrove di Sungai Bogowonto Kulon Progo adalah objek wisata yang dikelola oleh para warga setempat setelah menyadari adanya potensi wisata di sana. Untuk itu, warga setempat sepakat untuk menambahkan spot-spot foto yang keren dan seru untuk dicoba oleh pengunjung. Kamu bisa mengunjungi hutan mangrove ini setelah 2 jam perjalanan dari Jogja. Tarif masuknya juga murah, hanya saja. 9. Pantai Timang Jika kamu menyukai wisata pantai, kamu bisa sekali-sekali mencoba wisata pantai yang sedikit lebih menantang. Kamu bisa mengunjungi Pantai Timang yang terkenal dengan daya tariknya menyeberang ke pulau karang. Tapi, bukan hanya sekedar menyeberang saja, lho. Kamu akan diajak merasakan ekstremnya ombak di bawahmu ketika kamu menyeberang dengan gondola saja. Dijamin akan seru. Untuk tarif masuknya, tidak mahal. Cukup membayar 10. Kalibiru Kulon Progo Kalibiru yang menjadi kawasan ekowisata nomor 1 di Jogja ini memang sengaja dilestarikan oleh warga sekitar sebagai tempat wisata. Kamu tidak hanya ditawari spot foto dan melihat sunset saja. Kamu juga bisa melihat Waduk Sermo dari pijakan di atas pohon dan merasakan serunya trekking berlatar pepohonan yang asri. Tarif untuk masuk ke sana cukup 11. Hutan Pinus Mangunan Hutan pinus Mangunan sudah lama terkenal sebagai spot foto yang bagus dan instagramable. Kamu bisa mengeksplor berbagai spot foto di sana. Tempat wisata hutan pinus ini cocok bagi kamu yang suka dengan wisata alam. Masuknya pun tidak dikenakan tarif. 12. Kebun Buah Mangunan Selain hutan pinus, kebun buah Mangunan juga menawarkan wisata alam dengan pemandangan indah. Kamu bisa menempuh perjalanan sekitar 15 menit untuk mencapai puncak dan menikmati pemandangan pegunungan, sungai, dan hutan dari atas. Untuk menikmati wisata alam kebun buah Mangunan, kamu cukup membayar tarif 13. Jalan Malioboro dan Alun-Alun Kidul Siapa yang tidak kenal dengan Jalan Malioboro dan Alun-Alun Kidul? Tujuan wajib ketika jalan-jalan di Jogja tentunya adalah ke Jalan Malioboro. Dulunya, memang ramai dengan pedagang di mana kamu bisa menemukan oleh-oleh. Namun, baru-baru ini, pedagang Malioboro telah direlokasi. Dengan begitu, kamu bisa datang ke Teras Malioboro 1 dan 2 untuk menemukan tempat baru bagi para PKL Malioboro. Sedangkan Jalan Malioboro sendiri tetap menjadi spot foto yang asyik dicoba, walaupun menjadi lebih sepi. Setelah itu, kamu bisa ke arah selatan dan menemukan Keraton Jogja dan Alun-Alun Utara. Lebih jauh lagi, kamu bisa berwisata malam di Alun-Alun Kidul di mana banyak pedagang kaki lima dan mencoba kendaraan unik di sana. 14. Romantic Garden Bantul Sebelumnya, memang sudah banyak wisata kebun bunga di Jogja. Salah satunya adalah Romantic Garden di Bantul. Dengan tarif kamu bisa menikmati banyak spot foto dan meminjam topi untuk mempercantik gayamu. Agar bisa berfoto di hamparan banyak bunga-bunga di sini, usahakan kamu datang agak pagi. Selain untuk mendapatkan cahaya yang lebih bagus untuk berfoto, datang agak pagi juga untuk menghindari ramainya pengunjung ketika hari mulai siang. 15. Agrowisata Bhumi Merapi Satu lagi tempat wisata ala Eropa yang ada di Jogja, yaitu Agrowisata Bhumi Merapi. Dengan tarif masuk kamu bisa berfoto di spot-spot foto mirip di luar negeri. Kamu bisa merasakan serunya menjelajahi bangunan-bangunan ala Santorini hingga desa ala Alpen. Selain itu, kamu juga bisa seru-seruan dengan field trip dan outbond di sana. Demikian rekomendasi tempat wisata seru di Jogja yang bisa menjadi pilihan kamu saat jalan-jalan ke Jogja nanti. Apakah kamu sudah menyusun rencana mau jalan-jalan ke mana saja di Jogja? Klik dan dapatkan info kost di dekatmu Kost Jogja Harga Murah Kost Jakarta Harga Murah Kost Bandung Harga Murah Kost Denpasar Bali Harga Murah Kost Surabaya Harga Murah Kost Semarang Harga Murah Kost Malang Harga Murah Kost Solo Harga Murah Kost Bekasi Harga Murah Kost Medan Harga Murah
JalanJalan KeNai January 03, 2021. Pengalaman Naik Kereta Api Taksaka Malam ke Jogja - Kereta api merupakan salah satu transportasi umum yang paling saya suka. Rasanya saya belum pernah merasa kecewa atau kesal selama menggunakan transportasi ini. Meskipun pernah beberapa kali ada drama.
Cerpen Tentang Liburan Ke Jogja. Web cerpen tentang liburan ke yogyakarta. Tidak semua yang terjadi dalam liburan harus diceritakan. Contoh Kerangka Karangan Tentang Liburan Ke Pantai Berbagai Contoh from Ngasem, sidoharjo, tepus, gunung kidul regency, special region of yogyakarta 55881. Tips liburan murah ke jogja seru dan tak terlupakan. Web lapar mulai menggoda perut kami, lalu kami singgah di sebuah restoran orang utan yang lumayan besar. Web Cerita Liburan Dirumah Saja Dalam Bahasa Inggris Dan Artinya Singkat. Wisata kuliner, dah lah ga. Pada liburan kali ini saya bersama keluarga saya sangat senang sekali, liburan kali terasa berbeda dari sebelumnya, karena liburan kali. Tepatnya pada periode jumat ,tanggal 6 januari. Cuti Kali Ini , Saya Bersama Adik, Ibu Dan Bibi Saya Melaksanakan Wisata Ke Yogjakarta. Ini lagu sering dinyanyikan si cimut adik semata wayangku. Web cerpen liburan ke jogja. Nama sebenarnya sih cici, karena sejak kecil dia lucu. “Liburan Telah Tiba, Hore, Hore.”. Sebagai makhluk yang tak jauh dari kekurangan, sudah sepantasnya kita punya tujuan. My mom’s parents lived in jogja, a small yet unique city. Aku diajak ayah berlibur ke. Cerita Libur Lebaran 5 Web pada tahun 2016 kami sekeluarga berlibur di jogja selama 2 hari 2 malam. Dimulai dari daerah ujung utara jogja, kami. Web liburan ke jogja. Smpn 1 Karas Mengadakan Wisata Ke Jogjakarta Yang Diikuti Siswa. Web tips memuat cerpen liburan. Cerpen pengalaman pribadi, cerpen remaja. Web cerpen tentang liburan ke jogja.
Liburanke Jogja atau Yogyakarta adalah keinginan saya dan keluarga sejak dua tahun yang lalu. Kami juga sudah menabung agar bisa berangkat dan traveling ke Jogja. Jalan-jalan ke Pantai Parangtritis (biasanya disingkat Paris) adalah tujuan utama juga selain Candi Prambanan saat saya ada di Jogja. Ini kalau di cerpen udh twist ending
– Cerpen Jogja dan Kenangan berjudul YOGYAKARTA AKU KEMBALI karya Nashita Aulia Hanindiyani - Siswa SD Muhammadiyah Metro Pusat, Kelas II dua. Berikut cerpen yang bisa kita nikmati Cerpen Jogja dan Kenangan “Yogyakarta Aku Kembali” Nashita Cerpen Jogja dan Kenangan Yogya, Oktober 2011. Itulah, saat aku ke sana pertamakali di usiaku 7 bulan. Menurut Bunda, aku tidak merepotkan di dalam pesawat, waktu itu aku masih minum ASI, jadi begitu pesawat take off dan landing, aku tidak cemas, takut, bahkan merasa aman, karena menurut bundaku biasanya balita yang naik pesawat pertama kali akan gelisah, menangis, bahkan ada yang marah, begitulah perilaku setiap anak akan berbeda-beda apabila baru pertama kali naik pesawat. Selanjutnya, setiap kali naik pesawat aku selalu senang, menikmati setiap perjalanan di udara. Di dalam pesawat kita bisa melihat pemandangan yang sangat indah, kita bisa melihat laut, hutan, rumah, gedung, kendaraan, kapal laut, awan, dan masih banyak lainnya, yang semuanya tampak sangat kecil, seperti rumah-rumahan. Di dalam pesawat kita akan dilayani seorang pramugari dan pramugara, itu sebutan untuk profesi mereka yang akan membantu kita selama perjalan di pesawat. Mereka ramah-ramah, oh iya tidak lupa pula dengan profesi seorang Pilot, dialah yang mengemudikan pesawat. Yogya, merupakan tanah kelahiran ayahku, jadi setiap liburan panjang, yang biasanya di bulan Desember, dan liburan Idul Fitri, kami sekeluarga pasti pulang ke Yogya. Di sana aku bertemu sepupu dan saudara-saudara yang berhubungan darah dengan ayahku. Kata bundaku, setiap ke Yogya, tidak usah membawa baju banyak-banyak, karena di rumah Ninik atau di Yogya, kami selalu meninggalkan baju. Kenapa aku memanggilnya ninik, kenapa bukan eyang nenek sebutan dari suku Jawa. Soalnya menurut cerita ayahku, keluarga besar di Yogya masih keturunakn suku Banjar Banjarmasin. Selain naik pesawat, kami juga senang ke Yogyakarta naik Kereta Api. Perjalanan dari Jakarta menuju Yogya dengan naik kereta bisa sampai 8 jam-an. Supir kereta api namanya Masinis, waktu itu kata bundaku umurku sekitar 5 tahun untuk pertamakalinya saya naik kereta api. Malioboro, Kota Yogya tidak bisa terlepas dari nama itu, karena Malioboro merupakan ciri khas dari Kota Yogya, menurut mereka, belum ke Yogya kalau tidak singgah di Malioboro, di sana mata kita akan dilihatkan dengan berbagai macam aksi, dari pedagang kaki lima, pengamen Kalau di Yogya disajikan dengan musik yang sangat unik maka tak salah apabila ada artis yang sangat berbakat lahir disana, seperti Soimah. Baca Juga Kisah Inspiratif Untuk Siswa Renungan Perubahan Malioboro, merupakan jantung kota Yogya, semua tersedia, dari oleh-oleh yang berupa makanan, soevenir, baju, tas, sendal, dan masih banyak lainnya. Yogyakarta, juga terkenal dengan kota Batiknya, inilah yang menjadi ciri khas Indonesia untuk dijual namanya ke berbagai negara. Malioboro tidak pernah sepi, selalu ramai, hampir 24 jam daerah itu selalu dipenuhi pengunjung, dari hanya yang sekedar melihat-lihat, sampai membeli barang untuk diri sendiri dan oleh-oleh. Di Malioboro aku tidak menyia-nyiakan waktu untuk menaiki dokar, ya, semacam kendaraan yang tenaganya ditarik oleh kuda, lebih sering disebut delman, dengan menaiki delman kita bisa berkeliling di seputaran daerah Malioboro. Ini pertama kalinya aku naik delman, bunyi sepatu kuda, tuk-tik-tak....tik...tuk...sama seperti lagu anak-anak yang judulnya naik delman. Waktu itu delman yang aku naiki juga melewati sekolah SD ayahku, ini sekolah ayah dulu SD Muhammadiyah Ngupasan 2, kami juga melewati Rumah Sakit Muhammadiyah Yogya, tidak pula juga kami melewati pusat oleh-oleh bakpia Pathuk, dan kami melewati Stasiun Tugu, sebagai central Yogya. Yogyakarta, kota yang sangat istimewa, selain dikenal dengan kota Pendidikan, kota seni, makanan di sana juga bermacam-macam. Setiap liburan tahun baru dan lebaran aku mengunjungi kota Yogyakarta, selain keramahtamahannya orang-orang di sana, mereka juga terkenal dengan kesederhanaanya. Selama di Yogya aku tidak menyia-nyiakan waktu, apalagi Yogya juga terkenal dengan tempat wisatanya. Tempat aku tinggal tidak jauh dari keraton, jadi hampir tiap pagi, saya menyempatkan diri bersama bunda dan adikku, untuk jalan-jalan di sekitar belakang keraton, walaupun belum kenal dengan orang-orang sekitar, tapi saya merasa nyaman, karena mereka sangat ramah-ramah, sopan, dan senyum yang hampir setiap hari menjadi ciri khas masyarakat Yogya dengan tutur kata yang halus. Awal ke Yogya agak asing dengan kata-kata; monggo, maturnuwun, namun lama kelamaan saya mulai mengerti artinya. Hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi kota Yogya. Membuat kita yang berada di sana, selalu dan selalu ingin kembali. Rumah Ninikku depannya adalah pasar, di sana tempat bertemunya penjual dan pembeli. Kita bisa dengan mudah membeli apa saja, dari makanan sehari-hari sampai baju, sendal, mainan, di pasar itulah aku belajar bertegur sapa, salim kepada orang yang lebih tua, sampai berkenalan dengan orang baru. Baca Juga Cerpen Tentang Keterbatasan Fisik Yang Sukses Yogya juga terkenal dengan kota Wisata, di sini banyak tempat menarik, apalagi untuk seusiaku yang baru kelas 2 SD, Taman Pintar menjadi daya tarik tersendiri untuk wajib dikunjungi. Di Taman Pintar kita bisa belajar banyak hal, diantara lain seperti, wahana kreasi batik, wahana kreasi gerabah, wahana teater 3 dimensi, gedung PAUD, wahana bahari, perpustakaan, aquarium air tawar, zona agro, zona pusaka, zona purba, wahana sejarah keraton, wahana tokoh pendidikan. Di Taman Pintar anak-anak pasti akan merasa senang, karena kita tidak perlu pergi kemana-mana, cukup di lingkungan sekitar maka kita akan mandapatkan semua yang kita inginkan. Selain tempat wisata yang banyak tadi, tidak lupa pergi ke kebun binatang, ketika sampai di sana ternyata sangatlah luas, sekitar 20 hektar, karena itulah, kebun binatang ini mampu menampung banyak spesies satwa, dan lebih dari 50 macam flora. Sungguh aku tekagum-kagum dengan keanekaragaman ciptaan Allah SWT. Kebun binatang Gembiraloka, membuatku banyak belajar, apalagi wisata ini memang paling disukai oleh anak-anak. Di sana kita dapat melihat berbagai macam hewan yang tentunya jarang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, karena habitat aslinya dihutan. Di Gembiraloka Kita bisa melihat kijang, banteng, gajah Sumatra, rusa tutul, sipanse, zebra, tapir brazil, beruang madu, kudanil dan bekantan, selain melihat binatang tersebut, maka kita juga berinteraksi dengan beberapa hewan, misalnya kita bisa naik gajah, onta yang semuanya ditemani oleh pawang. Selanjutnya juga pergi ke pasar malam. Di Yogya kita juga bisa menikmati pasar malam, yang hampir setiap malam ramai pengunjung. Alun-alun, yang berada di tengah-tengah kota. Di Yogya Alun-alun ada dua. Pertama alun-alun utara atau dalam bahasa jawa disebut alun-alun lor. Aku juga mau bercerita sedikit tentang alun-alun lor utara. Di sana ada dua pohon beringin besar berpagar yang berada di tengah alun – alun. Dua pohon beringin besar itu masing-masing diberi nama Kyai dewandaru dan Kyai Wijayandaru. Pada masa lalu disekeliling alun-alun lor ditanami 63 pohon beringin yang melambangkan umur Nabi Muhammad SAW. Biasanya sering sekali diadakan pertunjukan konser malam, pasar malam, sepeda santai, disana juga banyak paara pedagang menyuguhkan dagangannya. Kalau kita berkunjung ke Alun-alun utara, kita juga bisa mampir ke tempat wisata lainnya, seperti, keraton Yogya, masjid gedhe, pusat gudeg wijilan, pusat wisata malioboro dan benteng vredeburg. Baca Juga Cerpen Penyesalan Datang Belakangan Alun-alun Selatan juga tidak kalah terkenalnya, karena alun-alun merupakan tempat di mana bertemunya banyak orang, baik di pagi, siang, malam hari. Apalagi kalau malam hari, banyak sekali yang bisa kita saksikan, dari pertunjukan sampai jajanan yang siap kita beli. Di alun-alun selatan ini semakin malam, semeakin ramai. Bercerita tentang Yogya saya teringat makanan khasnya, gudeg, rumah Niniku dekat sekali dengan pembuat gudeg. Jadi, setiap pagi sekitar jam 2 sudah tercium bau aromanya. Gudeg terbuat dari nangka muda yang dicampur dengan santan serta gula merah, sehingga rasanya manis sekali, tapi jika orang yang suka pedas, boleh di tambahkan cabai sedikit. Makanan gudeg isinya ada telur, kerupuk rambak dan ayam. Buat anak-anak juga ada bubur. Gudeg juga bisa dijadikan oleh-oleh, karena tersedia gudeg kering dan gudeg basah, jadi tidak usah khawatir bakal basi. Ah, rasanya tak akan habis ceritakan tentang Yogya, yang selalu membuatku rindu untuk kembali itu. Baca Juga Cerpen Singkat Tentang Orang Tua Sibuk Bekerja Itulah Cerpen Jogja dan Kenangan, cerita pendek tentang Jogja yang berjudul Yogyakarta Aku Kembali. Sebuah cerita tentang kerinduan. Sekian. Semoga bermanfaat.
Ekspektasi Jogja adalah surganya batik dengan harga murah. Pasar Beringharjo tentunya sudah kamu kenal sebagai pusatnya batik murah. Berlokasi di kawasan Malioboro, Pasar Beringharjo buka mulai pukul 08.30 hingga 21.00 WIB. Kamu mungkin berpikir akan bisa membawa banyak sekali oleh-oleh batik untuk teman dan keluarga.
Cerpen Karangan Sanita ChairunnisaKategori Cerpen Keluarga, Cerpen Liburan Lolos moderasi pada 13 November 2016 Sinar mentari telah cukup tinggi untuk dapat mengintip menembus jendela kamar Senna. Ia terbangun dari tidur dan bergegas bangkit dari ranjang. Raut muka bahagia terpancar menyapa liburan kali ini. Hari kemarin, ia telah menyiapkan kebutuhan sandang untuk beberapa hari kedepan. Senna, Ibu, dan kedua kakaknya akan beranjak dari kota ini untuk menjejakkan kaki di Daerah Istimewa Yogyakarta. Setelah selesai mempersiapkan diri, Senna segera menghampiri keluarga yang telah menunggu di meja makan. “Ayo, cepat makan agar kita tidak ketinggalan kereta,” perintah Ibu yang disambut dengan anggukan tanda setuju sebagai jawaban. Tepat pada pukul 7 pagi, Senna dan keluarganya berangkat ke tempat singgahnya kereta yang akan ditumpangi, Stasiun Sudimara. Sebelum tiba di Yogyakarta, mereka singgah di Stasiun Senen, Jakarta untuk berpindah ke kereta yang akan melaju ke tujuan mereka. Sudah menunggu sekian jam, kereta belum datang juga. Hal itu sedikit mematahkan semangat liburan Senna. “Kapan, kereta kita datang, bu?” Tanya Senna yang mulai tidak sabar. “Menurut jadwal, kita akan berangkat dari sini pukul 12,” jawab Ibu yang disambut dengan helaan napas dari Senna. “Sabar Senna, kami tahu kamu sudah tidak sabar.” Balas kakak Senna. Senna hanya membalasnya dengan anggukan malas. Saat matahari berada sejajar dengan kepala, kereta tujuan Yogyakarta datang. Seketika semangat Senna membuncah kembali saat kakinya menyentuh lantai kereta. Senyumnya mengembang tak terbendung disertai mata yang berbinar. Di perjalanan, mata Senna tak henti-hentinya memandang menembus jendela. Sejak dulu, Senna sangat mengagumi keindahan alam ciptaan Tuhan. Tak jarang pula, kedua kakaknya mengajak Senna bersenda gurau. Mereka sangat menikmati perjalanan mereka menuju Yogyakarta. Tak terasa, mentari mulai menyembunyikan sinarnya. Pemandangan terbenamnya sang surya yang dihiasi dengan semburat gradasi jingga kemerahan di ufuk barat kini telah berubah menjadi hitam kelam. Jarum jam telah menunjukkan pukul malam. “Selamat Malam, untuk penumpang kereta tujuan Stasiun Lempuyangan diharapkan untuk segera memeriksa barang bawaan anda dan hati-hati melangkah. Terimakasih,” suara dari pusat informasi telah menyebut stasiun yang dituju Senna. “Senna, tolong bantu bawa tas yang ini,” perintah Ibu sembari menunjuk tas yang berukuran lebih kecil dari yang lainnya. Kedua kakak Senna juga membantu membawa tas bawaan mereka. Senna berjalan di belakang Ibu dan kedua kakaknya menuruni kereta. Mereka berjalan ke luar stasiun. Senna menaruh pandang ke sekitar stasiun yang tidak terlalu ramai malam itu. “Aku mau membeli minum di sana dulu, ya!” Seru kakak pertama Senna, Mbak Kintan yang sepertinya telah menahan dahaganya sejak saat di kereta. “Kita titip teh botolan, ya, mbak!” Kini mbak Tasya yang membalas. Sembari menunggu minuman, Senna mengeluarkan telepon genggam dan mengupdate media sosialnya. Hal itu menuai banyak komentar dari teman-teman Senna. Mulai dari yang mengingatkan Senna untuk hati-hati, hingga yang menanti buah tangan khas Yogyakarta dari Senna. “Ini Senna minuman kamu,” Mbak Kintan menghampirinya dan memberikan satu botol teh. “Ayo kita langsung panggil taksi dan mencari hotel!” Ajak Ibu sembari berdiri dan langsung berjalan ke luar stasiun diikuti oleh ketiga anaknya. Senna, Ibu, Mbak Kintan, dan Mbak Tasya menaiki taksi untuk menuju hotel. Mereka akan bermalam di Hasian Hotel. Hotel yang berposisi tidak jauh dari Jl. Malioboro itu adalah hotel pilihan Mbak Tasya. Sesampainya di hotel, Mbak Kintan memesan kamar untuknya, Ibu, dan adik adiknya. Senna dan kedua kakaknya lalu membantu Ibu merapikan barang-barang bawaan mereka di kamar yang akan menjadi tempat beristirahat selama berada di Kota Gudeg ini. “Bagaimana kalau setelah ini kita jalan-jalan ke Malioboro?” usul Senna penuh semangat. “Ibu pikir kita harus istirahat sekarang, Senna. Ini sudah pukul lho,” balas Ibu. Mbak Tasya ikut membuka suara, “Menurutku usul Senna bagus, Bu. Kita, kan belum makan malam. Kita bisa mencari makan malam sekaligus menikmati Jalan Malioboro malam hari, Bu.” Ibu terlihat berpikir sejenak sebelum akhirnya menganggukan kepalanya seraya mengangkat ujung-ujung bibirnya, “Baiklah, mandilah dulu baru kita bisa pergi.” Ucap Ibu yang disambut gerakan cepat ketiga anaknya menuju kamar mandi. Setelah semua siap, mereka meninggalkan hotel dan bergegas ke Jalan Malioboro. Mereka pergi dengan berjalan kaki karena Hotel Hasian dengan Jalan yang paling diminati para wisatawan itu hanya berjarak kurang lebih 50 meter. Setelah sedikit berjalan, Senna akhirnya melihat papan nama Jalan Malioboro. Ia mengajak keluarganya mengambil beberapa gambar mereka berada di depan papan nama jalan tersebut. mereka lalu melanjutkan mencari kudapan makan malam dan memilih nasi kucing di warung kecil sekitar Jalan Malioboro. Santapan malam telah habis dimakan. Senna dan keluarganya menyusuri Jalan Malioboro sembari melihat-lihat dagangan yang dijajakan penjual dengan harga yang sangat miring. Senna menaruh perhatiannya ke tas berwarna cokelat yang memiliki desain sederhana dan santai. “Tas ini berapaan, Bu?” Tanya Senna saat dirinya telah berada di depan berbagai macam tas yang dijual. “Lima puluh rIbu,” jawab sang penjual dengan logat medok. “Tiga puluh, boleh?” Senna berusaha bernegosiasi harga dengan penjual. Penjaja tas tersebut berpikir sesaat sebelum akhirnya menyetujui kesepakatan harga yang ditawar Senna, “Ya, ya sudah, boleh, dik.” Senna lalu merogoh saku celananya dan meraih tiga lembar uang kertas sepuluh ribu dan memberikannya ke penjual. Setelah mendapatkan tas tersebut, ia langsung menghampiri keluarganya dengan gembira. Senna memperlihatkan tas yang baru didapatkannya. Kedua kakaknya juga menunjukkan barang yang baru dibeli kepada Senna. Saat dirasa penat, Senna dan keluarganya kembali menuju hotel untuk mengistirahatkan tubuh mereka guna menyambut hari esok. Di awal keesokan hari, Ibu membangunkan ketiga buah hatinya untuk bersiap-siap pergi ke destinasi wisata selanjutnya, Candi Borobudur. Mereka sangat senang dan bersemangat untuk mengunjungi candi. Memang, kali ini bukan yang pertama untuk ketiga bersaudara itu. Akan tetapi, antusias mereka tidak berkurang sedikitpun. Sebelumnya, Ibu telah menyewa mobil dan supir yang akan mengantar mereka hari ini. Ya, Ibu memang sosok yang sangat memperhatikan segala sesuatu dengan detail. Mereka berangkat dari hotel pada pukul 7 pagi agar dapat menikmati suasana candi sebelum manfaat mentari pagi yang memiliki berbagai khasiat hilang sudah. Sesampainya di sana, Senna dan kedua kakaknya langsung menuju candi dan mengambil gambar stupa-stupa Candi Prambanan. Senna sangat menikmati keindahan seni relief yang terpampang di dinding candi. Ia merasa sedang mengikuti suatu cerita dari gambar gambar pada relief tersebut. “Senna, ayo ke bagian sana!” Seru Mbak Tasya yang sedang menyusul ibu dan kakaknya ke bagian lain candi. “Iya, sebentar,” Senna kembali mengikuti alur cerita sejarah Hindu-Buddha yang ada. Ia terus memperhatikan gambar-gambar tersebut hingga saat tersadar, mata Senna tidak dapat menangkap sosok Ibu dan kedua kakaknya. Rasa panik menjalar di tubuh Senna. Ia mencoba berjalan ke bagian lain candi tetapi keluarganya tidak juga ia temukan. Di sisi lain, Ibu dan kedua kakak Senna juga tengah mencarinya. Mereka mendatangi tempat terakhir bersama Senna, tetapi Senna sudah tak lagi berada di sana. Takut nantinya semakin terpecah, mereka memutuskan untuk tidak berpencar. Telah dicarinya ke seluruh penjuru candi, Senna tak juga ditemukan. Ibu menemukan ide untuk memanggil Senna dari pusat informasi agar lebih mudah menemukannya. Mereka pun menuju pusat informasi yang berada di luar bagian candi. “Mas, saya terpisah dengan anak saya, Senna. Apa bisa minta tolong melakukan panggilan dari pusat informasi?” Tanya ibu kepada pengawas yang berada di ruang pusat informasi. “Oh, iya boleh bu. Silahkan ditulis nama anak ibu,” jawab petugas ramah. Sementara itu, Senna yang lelah sudah karena mengelilingi candi duduk di tepian candi. Ia sangat bingung harus bagaimana. Air mata yang sedari tadi berusaha dibendungnya, tak tertahan lagi sudah. Senna meneteskan air mata dan segera mengelapnya dengan punggung tangan. “tes.. tes..” “wah, Bu, maaf sepertinya ada kendala teknis. Mic kami sedang tidak bekerja. Saya akan mengirim informasi ke bagian sarana prasarana untuk mengecek dan mebenarkannyya dengan segera.” Petugas terlihat langsung menelepon seseorang setelah member kabar buruk itu kepada Ibu. Kekhawatiran Ibu memuncak sudah. Sedari tadi, Ibu dan kedua kakak Senna berdoa agar mereka dapat bertemu kembali dengan Senna. “tes.. tes..” terdengar suara menggema dari dalam ruang informasi diikuti oleh speaker. “Kepada Senna Putri untuk menuju ruang pusat informasi barat. Sekali lagi, kepada Senna Putri untuk segera menuju ruang pusat informasi karena keluarga menunggu. Terima kasih.” “Micnya sudah bekerja, Bu. Senna pasti akan mendengarnya.” Seru Mbak Kintan kegirangan. Senna yang sedang duduk di pinggiran candi segera menuju ke tempat yang telah disebutkan dengan kecepatan tinggi setelah mendengar pengumuman tersebut. Sesampainya di sana, ia malah semakin dibuat heran karena keluarganya tidak terlihat barang sedikit. Dengan masih berharap akan bertemu keluarganya di sana, ia bertanya kepada salah satu petugas. “Mas, saya Senna Putri yang tadi dipanggil ke ruang pusat informasi. Dimana keluarga saya, ya mas?” “Kalau saya tidak salah, adik dipanggil ke ruang pusat informasi Barat, ya? Di sini adalah ruang pusat informasi Timur.” Jelas petugas tersebut. Senna mengucap terima kasih dan langsung kembali berlari ke tempat yang berseberangan menembus candi. Rasa penat hilang sudah setelah ruang pusat informasi terlihat. Dilihatnya pula keluarganya yang sedang duduk menunggu kedatangannya. Senna langsung menghampiri mereka dan memeluk Ibu terlebih dahulu, dilanjutkan dengan memeluk kedua kakaknya. “Senna, maaf ya, kami tidak seharusnya meninggalkanmu tadi. Kami seharusnya menunggumu,” Ucap Mbak Tasya saat memeluk Senna. Ia sangat merasa bersalah karena tidak menunggunya terlebih dahulu untuk menyusuk Ibu dan kakaknya. “Maafin Senna juga Bu, mbak. Senna sudah menyusahkan. Senna seharusnya tidak memisahkan diri seperti ini,” Balas Senna yang juga merasa bersalah kepada Ibu dan saudara-saudaranya. “Sudah, kita tidak perlu menyalahkan diri sendiri. Kita ambil hikmahnya saja dari kejadian ini,” ibu menasihati mereka. “Ayo, kita sebaiknya kembali ke hotel,” Mbak Kintan berniat menyudahi perjalanan wisata hari ini. Ia mengkhawatirkan kejadian lain-lain akan terjadi. Selain itu, sinar mentari sudah mulai terasa panas di kulit. Usul Mbak Kintan disetujui seluruh anggota keluarga. Mereka berjalan berdekatan satu sama lain menuju mobil. Perjalanan kembali menuju hotel terasa sunyi. Semua kelelahan akibat kejadian yang tidak begitu mengenakkan hari ini. Senna dan Ibu tertidur di kursi tengah sedangkan kedua kakak Senna duduk dalam diam menatap ke luar jendela. Sesampainya di hotel, mereka merencanakan ulang jadwal mereka hari ini. Tadinya, Ibu akan mengajak mereka ke pantai. Tetapi, mereka memikirkan ulang rencana itu. “Sebaiknya kita ke Malioboro lagi saja,” ucap Senna. “Atau kita tetap di hotel untuk sisa hari ini,” Mbak Kintan berusul “Baiklah, kita akan tetap di hotel dan ke Jalan Malioboro malam nanti,” Ibu akhirnya membuat keputusan yang langsung disetujui ketiga anaknya. Semenjak kejadian itu, Senna tidak lagi suka mengunjungi candi. Ia akan melihat gambar-gambar candi di buku atau internet untuk mengetahui kisah sejarah masa Hindu-Buddha. Cerpen Karangan Sanita Chairunnisa Cerpen Liburan di Yogyakarta merupakan cerita pendek karangan Sanita Chairunnisa, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Surat Terakhir Untuk Mama Oleh Absharina Arifah Mama menangisi makam Papa yang baru saja Papa dimakamkan disana siang ini, aku yang berada di samping Mama hanya bisa memeluknya dari samping. Papa meninggal karena kecelakaan, saat itu My Brother Part 2 Oleh Siti Mariyam “Uhuk, uhuk!” Suara batuk Raffa yang membuatku terbangun dari tidurku lagi dan lagi terdengar. Sudah tiga hari ini ia batuk-batuk. Setelah pulang dari penjara seminggu yang lalu, ia terlihat Jendela Kesayangan Oleh Ria Puspita Dewi Cuaca malam ini begitu tak mendukung. Bukan lagi gerimis, derasnya hujan disertai suara dari cahaya-cahaya yang menghiasi langit malam begitu menggelegar, membuat tubuh semakin gemetar. Sayup-sayup terdengar suara hentakan Ringgit dan Rupiah Oleh Repa Mustika “Kang, mau sampai kapan kita seperti ini?” “Aku malu tinggal bersebalahan terus-terusan dengan ibu?” “Aku malu dengan saudara-saudaraku yang semuanya udah punya rumah sendiri Kang?” Itulah perkataan yang masih Ketika Kebaikan Mendatangkan Ujian Part 2 Oleh Siti Mariyam Kring, kring, kring. Bunyi suara jam weker membangunkanku dari tidurku. Matahari menyilaukan pandanganku saatku membuka mata. Aku melihat ke arah jam, jam menunjukkan pukul enam. Biasanya Kakak selalu membangunkanku “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
Z2tpE. dmk8ehjlao.pages.dev/74dmk8ehjlao.pages.dev/151dmk8ehjlao.pages.dev/117dmk8ehjlao.pages.dev/585dmk8ehjlao.pages.dev/382dmk8ehjlao.pages.dev/422dmk8ehjlao.pages.dev/315dmk8ehjlao.pages.dev/396
cerpen jalan jalan ke jogja